1. Tidur
Selama tidak berlebihan, tidur hampir tidak memiliki dampak merugikan bagi kesehatan. Tidur yang cukup bahkan dapat meningkatkan daya tahan tubuh, daya ingat serta menjaga komposisi lemak tubuh.
"Kurang tidur justru meningkatkan risiko darah tinggi, intoleransi glukosa dan pemumpukan lemak di perut. Semuanya itu merupakan faktor risiko penyakit jantung," ungkap seorang dokter dari New York University, Nieca Goldberg, MD.
2. Berlibur
Bukan tanpa alasan jika beberapa orang menyebut hari libur sebagai hari kesehatan-mental. Melepaskan diri dari rutinitas pekerjaan, baik melancong maupun tinggal di rumah bisa meredakan stres dan menurunkan tekanan darah serta risiko penyakit jantung.
Sebuah penelitian pada tahun 2005 membuktikan, kebahagiaan yang didapat ternyata bukan ditentukan oleh lamanya waktu berlibur. Liburan pendek namun berulang-ulang lebih efektif meredakan stres dibanding satu kali liburan panjang namun jarang-jarang.
3. Berhubungan seks
Bagi yang sudah mempunyai pasangan resmi, hubungan seks secara rutin paling tidak akan membantu meredakan stres. Sebab kegiatan ini merangsang pelepasan endorphin dan oxytocin, hormon yang terkait dengan kebahagiaan.
Manfaat lain dari berhubungan seks terungkap dalam sebuah penelitian tahun 2005. Pasangan yang berhubungan seks 1-2 kali dalam sepekan memiliki kadar imunoglobulin A (Ig-A) lebih tinggi dibandingkan pasangan yang jarang melakukannya. Ig-A merupakan salah satu komponen dalam sistem kekebalan tubuh.
4. Makan cokelat
Cokelat, terutama cokelat hitam terbukti dapat menurunkan tekanan darah sehingga baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Selain itu, mengkonsumsi 40 gram cokelat hitam perhari selama 2 pekan dapat menurunkan hormon stres pada penderita depresi.
5. Hang out
Menjalin hubungan baik dengan sahabat maupun kerabat mempunyai beberapa manfaat bagi kesehatan. Seseorang yang sering bergaul dan berkumpul dengan banyak relasi cenderung jarang terserang flu, memiliki kesehatan otak yang lebih baik serta umur yang lebih panjang.
6. Makan makanan berlemak
Tidak semua lemak itu jahat, beberapa di antaranya justru baik untuk kesehatan. Beberapa pakar justru menganjurkan agar lemak tak jenuh tunggal (mono unsaturated) seperti dalam minyak ikan, advocado dan biji-bijian, diberikan porsi 10 persen dari asupan makanan sehari-hari.
Dan jangan lupa, asam lemak omega-3 yang antara lain terdapat pada ikan tuna dan salmon juga dapat menurunkan tekanan darah. Bukan hanya itu, asam lemak tersebut juga bisa mencegah depresi dan rheumatoid arthritis.
7. Minum kopi tiap pagi
Dalam porsi yang tidak berlebihan, kopi bisa menurunkan risiko alzheimer pada usia paruh baya. Bahkan jenis kopi high-octane atau decafeine bisa meningkatkan sensitivitas insulin sehingga risiko terkena diabetes tipe-2 berkurang 7 persen.
8. Mengunjungi panti pijat
Adanya layanan plus-plus membuat panti pijat sering diasosiasikan negatif. Padahal menurut sebuah peneltiian pada tahun 2008, seseorang yang rutin dipijat 2 kali seminggu cenderung jarang merasakan nyeri, gelisah maupun marah-marah.
9. Berjemur di pagi hari
Sinar matahari merupakan antidepresan alami yang 100 persen gratis. Berjemur juga dapat menekan produksi melatonin atau hormon yang memicu rasa kantuk, sehingga badan selalu bugar sepanjang hari.
Untuk pencegahan kanker dan penyakit jantung, sinar matahari juga punya peran penting. Sebab sinar matahari dibutuhkan untuk sintesis vitamin D, senyawa yang berguna untuk mencegah penyakit tersebut.
10. Segelas anggur (wine) menjelang tidur
Kandungan antioksidan dalam minuman hasil fermentasi ini dapat mencegah pertumbuhan kanker. Manfaat lainnya adalah menjaga kelenturan dinding pembuluh darah dan kadar kolesterol, sehingga bisa mencegah berbagai masalah di jantung.
Kuncinya adalah, anggur tidak untuk dikonsumsi secara berlebihan. Anjurannya adalah porsi sedang yakni tak lebih dari 5 oz (sekitar 150 mL) dalam sehari.