Rafael Si Bayi Ajaib yang Berliur Kristal

Bayi Berliur Kristal - Rafael, bayi berumur satu tahun, asal Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang air liurnya berubah menjadi kristal kini sudah menjalani pemeriksaan medis di Rusah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Bayi yang lahir pada 4 Maret 2011, anak dari pasangan pasangan Hariadi dan Leni Marlinda, warga Perumnas Tumpang Permai, Blok P11 RT 14 RW 04, Desa Jeru, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang itu sudah dua kali menjalani pemeriksaan medis.

Perawatan medis ditangani langsung tim medis dari RSSA Malang, dokter Haryudi Aji Cahyono. Rafa begitu Rafael dipanggil, menjalani rawat jalan.

"Pemeriksaan dilakukan sejak Rabu (21/3/2012) dan Kamis 22/3/2012)," katanya kepada wartawan.

Menurut Dr Haryudi, dua kali pemeriksaan tersebut, pertama, adalah pemeriksaan fisik dan pemeriksaan air liur yang keliar dari Rafa itu.

"Dari hasil pemeriksaan fisik, kondisi Rafael sehat, tidak ada tanda-tanda sakit seperti kelainan fisik atau ketidakaktifan lainnya. Ia mudah melakukan pergerakan tubuh," jelasnya.

Sementara itu, untuk pemeriksaan air liur yang mengeras berubah menjadi kristal, memang dalam tubuh manusia itu, ada produksi batu. Misalnya batu genjal.

"Kalau soal air liur Rafa itu, kami mengindikasikannya sebagai benda atau batu yang bukan berasal dari tubuh manusia. Tapi ini masih indikasi awal. Karena pemeriksaan belum tuntas," katanya.

Air liur jelas Dr Haryudi, memang bisa mengeras. Tapi kalau sampai mengeras jadi bola, layaknya mutiara, hingga saat ini, pihaknya belum mengetahuinya.

"Yang saya tahu, hanya air liur itu mengering. Tapi kalau jadi bola atau mutiara, saya sendiri belum tahu. Makanya, masih akan dilakukan pemeriksaan secara tuntas, agar diketahui hasilnya," katanya.

Lebih lanjut Dr Haryudi membeberkan, air liur Rafa tersebut, memang banyak mengandung kadar kalsium. "Dari banyaknya kadar kalsium tersebut, yang bisa memicu cairan tubuh bisa mengeras," jelasnya.

Diwartakan sebelumnya, kali pertama perubahan air liur menjadi kristal itu terjadi pada 14 Febuari 2012 lalu. Pada Jumat 17 Febuari 2012 lalu, sang ibu, baru betul-betul sadar jika anaknya menyimpan keanehan.

Sementara itu, ibu Rafa, Leni, masih enggan diminta keterangan oleh media. Pihaknya mengaku masih konsentrasi menjaga anaknya. "Saya masih sibuk menjaga anak saya," jawabnya saat dihubungi via telepon.

Saat ini sudah ada 104 air liur yang berubah menjadi kristal. Sementara pihak Jurusan Biologi, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang, juga ikut meneliti krital dari liur Rafa tersebut.

"Saat ini masih dalam proses uji laboratorium untuk diketahui kandungannya," kata Ketua Jurusan Biologi Fakultas MIPA UB, Widodo.