404 adalah kode status HTTP. Setiap kali anda mengunjungi suatu halaman web, komputer Anda akan meminta data dari server menggunakan HTTP, atau Hypertext Transfer Protocol. Sebelum halaman web ditampilkan dalam browser, web server mengirim HTTP header, yang berisi kode status. Tanpa kita ketahui, browser kita telah mengirimkan server header sendiri, yang berisi lebih banyak informasi tentang anda daripada yang anda pikirkan!
Untuk halaman web yang normal, statusnya adalah 200 OK. Tetapi anda tidak dapat melihat hal ini karena server menampilkan halaman. Hanya ketika anda menjumpai kesalahan baru anda dapat melihat kode status sebenarnya, seperti 404 page not found.
Kode Status HTTP didirikan (dibangun) oleh World Wide Web Consortium (W3C) pada tahun 1992 sebagai bagian dari 0,9 HTTP specifications. Mereka didefinisikan oleh Tim Berners-Lee, orang yang sama yang sendirian menemukan web dan browser web pertama kali tahun 1990.
Berners-Lee menyamakan kode status HTTP dengan kode status FTP, yang sudah ada sejak tahun 1990; FTP specifications diresmikan tanggal 1985, meskipun FTP sebenarnya telah digunakan lebih lama lagi.
Lalu, apa arti dibalik angka 404?
Angka 4 nomor pertama menunjukkan kesalahan pada client. Server mengatakan bahwa anda telah melakukan sesuatu yang salah, seperti mispell URL (URL yang ingin diakses hilang atau sudah expired).
Angka 0 pada nomor kedua menunjukkan (mengacu) pada kesalahan sintax umum (syntax error). Ini bisa juga menandakan dalam melakukan kesalahan dalam ejaan.
Sedangkan angka 4 terakhir hanya menunjukkan kesalahan tertentu dalam kelompok 40x, yang juga mencakup 400: Bad Request, 401: Tidak Sah, dan lain sebagainya.
Menurut W3C, 404 page not found ini seharusnya hanya digunakan dalam kasus-kasus di mana server tidak dapat menemukan lokasi yang diminta dan tidak yakin statusnya.